Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan yang kerap dihadapi di kota-kota besar, termasuk Tangerang Selatan. Salah satu titik yang rawan kemacetan adalah Pintu Doraemon di daerah Taman Tekno.
Jalur pintas ini hanya dapat dilalui satu motor, sehingga antrean yang tak beraturan sering terjadi. Melihat kondisi tersebut, warga Setu Peduli Lingkungan berinisiatif memasang lampu merah buatan.
"Kemacetan di Pintu Doraemon sudah berlangsung lama. Pekerja banyak memilih lewat gang karena menghubungkan antar kelurahan," ujar Dedi Landani, warga sekitar.
Lampu merah ini memiliki tiga lampu, merah, kuning, dan hijau. Pembagian waktu lampu hijau dan merah diatur masing-masing satu menit. Selain itu, dibuat batas di jalan untuk mencegah motor dari arah berlawanan terhalang.
"Pintu Doraemon ini jalan pintas ke semua arah. Bisa tembus ke Rawa Buntu, Serpong, atau Setu, Muncul, Parung, sampai Pamulang," ungkap Dedi.
Lampu merah buatan warga ini beroperasi pada jam-jam sibuk, seperti pagi dari pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB, siang dari pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB, dan sore dari pukul 16.30 WIB sampai 19.00 WIB.
Kehadiran lampu merah ini disambut positif oleh pengguna jalan. "Sekarang lebih teratur. Antrean jadi tidak panjang," kata seorang pengendara motor.
Inisiatif warga Setu Peduli Lingkungan ini menunjukkan kreativitas dan kepedulian mereka dalam mengatasi masalah kemacetan. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, mereka mampu memberikan solusi sederhana namun efektif untuk memudahkan akses transportasi bagi masyarakat Tangerang Selatan.