Komponen kelistrikan pada mobil, termasuk sekring, memegang peran krusial dalam menjaga keamanan dan mencegah bahaya kebakaran akibat lonjakan arus listrik. Sekring atau fuse berfungsi sebagai pemutus arus ketika terjadi korsleting atau kelebihan beban, sehingga aliran listrik terhenti dan risiko kebakaran dapat diminimalisir.
Di dalam mobil, sekring biasanya dikumpulkan dalam satu area yang disebut fuse box atau kotak sekring. Di sana, Anda akan menemukan berbagai sekring dengan warna yang berbeda-beda, yang masing-masing mewakili besaran spesifikasi yang berbeda. Penting untuk memperhatikan warna dan ukuran sekring, karena menggantinya dengan ukuran yang lebih besar dari standar sangat tidak disarankan.
Menurut Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo, warna sekring yang beragam bukan tanpa tujuan. "Itu untuk kemudahan dalam membedakan ukuran, meski angka spesifikasinya juga tertulis di kepala sekring. Yang penting, ukurannya harus sesuai standar," jelas Iwan.
Saat mengganti sekring yang putus, penting untuk memilih yang ukurannya sama atau lebih kecil dari standar, bukan sebaliknya. Sekring berfungsi sebagai batas aman arus listrik pada rangkaian tertentu. Ketika terjadi lonjakan arus, sekring harus putus untuk mencegah kabel meleleh dan berpotensi memicu kebakaran.
Kesalahan yang sering terjadi adalah mengganti sekring dengan ukuran yang lebih besar untuk menghindari sering putusnya sekring. Padahal, tindakan ini sangat berbahaya. "Bukannya diganti dengan sekring limit ampere lebih besar, seharusnya dicari penyebab lonjakan arus apa. Fatal akibatnya bila kabel terbakar karena beban yang tidak sesuai, bisa memicu kebakaran," tegas Iwan.
Penggunaan sekring yang tepat dengan ukuran yang sesuai sangat penting untuk menjamin keamanan kelistrikan mobil. Hindari mengganti sekring dengan ukuran yang lebih besar, karena dapat membahayakan komponen kelistrikan hingga berpotensi menyebabkan kebakaran. Jadilah pengendara yang bijak dan selalu memperhatikan keamanan kelistrikan mobil Anda.