Membeli mobil bekas menjadi opsi menarik karena harganya yang relatif terjangkau. Namun, calon pembeli harus berhati-hati, terutama terhadap kondisi mobil yang pernah terendam banjir. Mobil bekas banjir berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang dan biaya perbaikan yang besar. Berikut beberapa tanda mobil bekas pernah terkena banjir:
1. Karpet dan Jok Basah atau Berjamur:
Periksa kondisi karpet dan jok mobil. Jika terasa lembap, berbau apek, atau berjamur, kemungkinan besar mobil pernah terendam air.
2. Kabin Berbau Tidak Sedap:
Setelah banjir, biasanya akan meninggalkan bau yang tidak sedap di kabin mobil, seperti bau lumpur atau apek.
3. Komponen Listrik Bermasalah:
Komponen kelistrikan sangat sensitif terhadap air. Mobil bekas banjir sering mengalami masalah kelistrikan seperti lampu mati, klakson tidak berfungsi, atau sistem audio bermasalah.
4. Mesin Kasar atau Bergetar:
Air banjir dapat masuk ke dalam mesin dan menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen, seperti piston, crankshaft, atau busi. Akibatnya, mesin mobil bisa menjadi kasar atau bergetar saat dinyalakan.
5. Transmisi Sulit Dioperasikan:
Banjir juga dapat merusak komponen transmisi, seperti kopling atau gearbox. Hal ini menyebabkan transmisi sulit dioperasikan atau menimbulkan suara saat digunakan.
6. Bau Knalpot Berubah:
Mobil bekas banjir biasanya mengeluarkan bau knalpot yang berbeda dari biasanya. Bau ini dapat mengindikasikan adanya kerusakan pada sistem pembuangan akibat air banjir.
7. Bodi Berkarat atau Terdapat Debu Berlebihan:
Banjir dapat menyebabkan karat pada bodi mobil atau menyisakan debu dan endapan lumpur di tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Jika menemukan tanda-tanda di atas pada mobil bekas, sebaiknya hindari membelinya. Meskipun tampilannya menarik, namun potensi masalah jangka panjang dan biaya perbaikan yang mahal akan merugikan Anda. Sebaiknya lakukan inspeksi menyeluruh oleh mekanik berpengalaman untuk memastikan kondisi mobil sebelum mengambil keputusan pembelian.
