Radiator menjadi komponen penting dalam sistem pendingin mobil. Kerusakan pada radiator dapat berakibat fatal bagi mesin dan transmisi kendaraan Anda.

Bahaya bagi Mesin

Radiator yang rusak tidak dapat mendinginkan cairan pendingin (coolant) secara optimal, sehingga menyebabkan mesin mengalami overheating. Kondisi ini dapat merusak komponen mesin, seperti:

  • Kepala silinder: Perubahan bentuk permukaan kepala silinder karena overheating dapat menyebabkan kebocoran kompresi mesin.
  • Blok mesin: Berongga pada permukaan blok mesin akibat overheating juga dapat menyebabkan kebocoran kompresi.

Bahaya bagi Transmisi

Pada mobil matik, radiator juga berperan mendinginkan oli transmisi melalui tabung oil cooler. Kerusakan pada tabung oil cooler dapat menyebabkan oli transmisi bercampur dengan air radiator. Akibatnya:

  • Kerusakan komponen transmisi: Oli transmisi yang terkontaminasi air akan mempercepat keausan dan kerusakan komponen transmisi.
  • Jebol transmisi dan gardan: Pada mobil FWD, oli transmisi yang tercampur air dapat menyebabkan transmisi dan gardan jebol akibat mekanikal di dalamnya yang patah.

Dampak Keuangan yang Besar

Memperbaiki kerusakan akibat radiator rusak tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan lebih bijak jika mengganti radiator ketika sudah mencapai usia pakai atau mendeteksi kebocoran dan kerusakan lainnya.

Masa Pakai Radiator

Masa pakai radiator bervariasi tergantung dari jenis mobil dan penggunaannya. Sebagai panduan umum, disarankan untuk mengganti radiator pada:

  • Mobil manual: Setiap 3-5 tahun atau 100.000 km
  • Mobil matik: Setiap 2-4 tahun atau 75.000 km

Kesimpulan

Radiator yang rusak dapat mengancam mesin dan transmisi mobil Anda. Jangan tunda mengganti radiator jika sudah mendeteksi kerusakan atau mencapai masa pakainya. Dengan demikian, Anda dapat menghemat biaya perbaikan yang lebih besar di kemudian hari dan menjaga performa mobil Anda tetap optimal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini