Pindad Maung tengah menjadi sorotan sebagai kandidat pengganti Toyota Crown 2.5 HV G-Executive untuk mobil dinas menteri dan pejabat eselon I. Kemampuan dan spesifikasi Pindad Maung menjadi daya tarik utama untuk peran tersebut.
Dengan mesin diesel turbo berkapasitas 2.200 cc, Pindad Maung menghasilkan tenaga maksimum 202 PS (199 HP) dan torsi 441 Nm. Kekuatan tersebut memungkinkan kendaraan taktis ini mengangkut beban berat hingga 40 HP/ton. Berbekal kemampuan mesin tersebut, Pindad Maung sanggup melaju hingga 100 km/jam dengan jarak tempuh 500 km.
Keunggulan lain Pindad Maung terletak pada desainnya yang disesuaikan untuk segala medan. Suspensi depan independent coil spring dan suspensi belakang rigid/independent with shock absorber memastikan kenyamanan berkendara di medan yang menantang.
Pindad Maung hadir dalam tiga varian: Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando. Maung Tangguh dirancang tanpa pintu, sementara Maung Komando dan Maung Jelajah dilengkapi atap Hard Top dan Soft Top. Ketiga varian memiliki bobot kosong sekitar 1.000 kg.
Pengembangan Pindad Maung generasi ketiga tidak terlepas dari peran mantan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Pindad meluncurkan generasi ketiga dengan bodi yang lebih tangguh dan kemampuan manuver di medan ekstrem.
Dengan spesifikasi dan kemampuan tersebut, Pindad Maung menjadi pilihan yang tepat sebagai mobil dinas untuk menteri dan pejabat tinggi yang membutuhkan kendaraan tangguh dan andal di segala kondisi berkendara. Kehadiran Pindad Maung juga menjadi bukti kecakapan industri pertahanan dalam negeri dalam memproduksi kendaraan berkualitas tinggi.