Dalam menjalankan tugas negara, para menteri membutuhkan kendaraan dinas yang nyaman dan representative. Seiring berjalannya waktu, mobil dinas menteri mengalami evolusi dari era ke era, sejalan dengan perkembangan teknologi dan preferensi kepemimpinan.
Era Sukarno: Dodge Dart 63
Pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, para menteri menggunakan kendaraan dinas jenis Dodge Dart 63 buatan Amerika Serikat. Mobil ini memiliki mesin berkapasitas 2.800 cc dan menjadi kendaraan resmi bagi pejabat tingkatan menteri, perdana menteri, dan wakil perdana menteri.
Era Soeharto: Volvo Seri 264 GL
Di era kepemimpinan Soeharto, mobil dinas menteri beralih ke Volvo Seri 264 GL. Mobil bermesin 2.800 cc ini dikenal sebagai kendaraan yang tangguh dan mewah, menjadi pilihan yang tepat untuk tugas negara. Volvo 264 GL sempat menjadi mobil terlaris di eranya, menunjukkan kepercayaan pemerintah pada kualitas dan prestisenya.
Era Habibie, Wahid, dan Megawati: Volvo Bertahan
Preferensi terhadap Volvo sebagai mobil dinas menteri berlanjut pada era presiden selanjutnya, seperti Habibie, Wahid, dan Megawati. Bahkan pada masa krisis ekonomi, pemerintah memilih Volvo 960 bekas dari Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1992 untuk digunakan oleh para menteri. Hal ini menunjukkan kepercayaan berkelanjutan pada keandalan dan kenyamanan Volvo.
Era SBY: Toyota Camry dan Crown Royal Saloon
Kejayaan Volvo berakhir pada era Presiden SBY. Ia memilih Toyota Camry sebagai mobil dinas menteri, yang kemudian berganti menjadi Toyota Crown Royal Saloon dengan mesin lebih bertenaga. Pemilihan mobil buatan Jepang ini menunjukkan pergeseran preferensi pemerintah ke arah mobil yang lebih efisien dan terjangkau, sejalan dengan kondisi perekonomian saat itu.
Era Jokowi: Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid
Di era Presiden Jokowi, mobil dinas menteri kembali bertransformasi ke Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid. Mobil hybrid ini dipilih melalui proses tender yang transparan dan dikonsultasikan dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Toyota Crown Hybrid menawarkan perpaduan antara kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan teknologi terbaru.
Era Prabowo: Menuju Produk Dalam Negeri
Presiden Prabowo Subianto memiliki visi untuk menggunakan mobil dinas buatan dalam negeri. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengonfirmasi bahwa mulai minggu depan, ia akan menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad sebagai kendaraan dinas. Hal ini merupakan langkah konkrit untuk mendukung industri otomotif nasional dan mewujudkan kemandirian Indonesia dalam penyediaan alat transportasi.
Insight dan Perspektif
Evolusi mobil dinas menteri Indonesia mencerminkan perubahan kebutuhan, preferensi, dan dinamika politik. Dari mobil buatan Amerika yang prestisius pada era Sukarno, beralih ke mobil Eropa yang tangguh dan mewah di era Soeharto, kemudian ke pilihan mobil Jepang yang efisien pada era SBY dan Jokowi, hingga aspirasi ke arah produk dalam negeri di era Prabowo.
Transformasi ini tidak sekadar soal kendaraan, tetapi juga menggambarkan aspirasi bangsa Indonesia dalam membangun perekonomian yang kuat, mandiri, dan berteknologi maju. Pemilihan mobil dinas yang tepat akan mendukung produktivitas dan kenyamanan pejabat negara dalam menjalankan tugas, sekaligus menjadi simbol kebanggaan nasional.