Sedan listrik kini semakin populer di Indonesia. Dua pemain utama di pasar ini adalah Hyundai Ioniq 6 dan BYD Seal. Namun, meski sama-sama sedan listrik, keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam memasarkan produknya.
Berdasarkan data Gaikindo, BYD Seal menempati urutan empat dalam daftar mobil listrik terlaris pada September 2024 dengan penjualan 491 unit. Sementara Hyundai Ioniq 6 hanya mampu terjual sebanyak 8 unit pada periode yang sama.
Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia (HMID), Frans Soerjopranoto, mengatakan bahwa perbedaan yang signifikan dalam penjualan kedua mobil tersebut disebabkan oleh harga yang berbeda pula. BYD Seal dijual dengan harga Rp 600-700 jutaan, sedangkan Hyundai Ioniq 6 dibanderol Rp 1,2 miliar.
"Kalau kita lihat struktur pasar, yang lebih besar pasti yang di bawah. Jadi, membandingkan Ioniq 6 yang berada di atas dengan mobil listrik lain yang lebih murah kurang tepat," ujar Frans.
Frans menjelaskan bahwa menjual mobil listrik di atas Rp 1 miliar memiliki pendekatan berbeda dari yang lebih murah. Pasalnya, target pasarnya sangat terbatas dan hanya segelintir orang yang mampu membelinya.
"Ada beberapa golongan yang kita sebut ‘inovator’. Mereka mengapresiasi produk inovasi terbaru dan ingin menjadi yang pertama memilikinya, sehingga berani membayar mahal. Saat kita melakukan studi, pembeli Ioniq 6 adalah orang-orang yang beralih dari mobil premium seperti BMW dan Mercedes-Benz," jelas Frans.
Oleh karena itu, Hyundai Ioniq 6 tidak berada di segmen yang sama dengan BYD Seal. Hyundai Ioniq 6 menyasar target pasar yang berbeda, yakni konsumen yang mencari sedan listrik premium dan inovatif dengan harga yang lebih mahal.
Kesimpulannya, Hyundai Ioniq 6 dan BYD Seal bermain di pasar sedan listrik yang berbeda. Hyundai Ioniq 6 menargetkan konsumen premium yang mencari inovasi dan teknologi terbaru, sementara BYD Seal menyasar konsumen yang menginginkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau.