Jakarta, – Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mendorong industri otomotif nasional dengan melarang menteri dan pejabat eselon I dalam kabinetnya menggunakan mobil mewah buatan luar negeri. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pengembangan mobil buatan dalam negeri yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.

"Saya minta minggu depan tidak ada lagi yang pakai mobil impor untuk menteri dan eselon I," tegas Prabowo, seperti dikutip dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu.

Keputusan ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mengutamakan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dengan menggunakan mobil buatan lokal, diharapkan dapat meningkatkan permintaan dan mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional.

Salah satu produsen mobil lokal yang diunggulkan adalah PT Pindad, yang telah memproduksi mobil MV3 atau Maung dengan TKDN hingga 70%. Mobil ini tersedia dalam tiga varian, yaitu Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando. Selain itu, Pindad juga mengembangkan MV3 Garuda Limousine khusus untuk mobil kepresidenan yang dilengkapi fitur antipeluru.

"Kami sangat mengapresiasi arahan Bapak Presiden dan tindakan ini merupakan bukti nyata dukungan terhadap industri dalam negeri," ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.

Larangan penggunaan mobil impor ini diharapkan dapat memacu produsen mobil lokal untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam bidang otomotif dan mampu bersaing di pasar global.

Langkah pemerintah ini juga sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor. Dengan memprioritaskan produk dalam negeri, diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini