Presiden Prabowo Subianto telah menggunakan Maung Garuda Limousine sebagai kendaraan dinas. Mobil SUV berwarna putih ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, tetapi juga bukti dukungan pemerintah terhadap produk lokal.
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan video yang memperlihatkan Maung Garuda mengisi bensin di SPBU Shell. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai jenis bahan bakar yang digunakan oleh mobil dinas presiden.
Menurut informasi yang beredar, Pindad, selaku perusahaan pembuat Maung Garuda Limousine, telah membuat 4 unit mobil tersebut. Dua unit digunakan sebagai kendaraan dinas Presiden dan dua unit lainnya untuk Wakil Presiden.
Meskipun belum dapat dipastikan apakah mobil yang mengisi bensin di Shell adalah mobil yang ditumpangi Presiden Prabowo, berdasarkan spesifikasi teknis, Maung Garuda Limousine membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan (RON) minimal 92. Ini berarti mobil tersebut tidak dapat mengonsumsi bio solar, bahan bakar bersubsidi yang banyak digunakan oleh kendaraan diesel di Indonesia.
Maung Garuda Limousine dikembangkan dari Maung Versi 3 (MV3), kendaraan taktis ringan untuk mendukung operasi militer. Mobil ini memiliki bobot 2,95 ton dengan dimensi panjang 5,05 meter, lebar 2,06 meter, dan tinggi 1,87 meter.
Meskipun Pindad belum merinci spesifikasi teknis secara lengkap, Maung Garuda Limousine diperkirakan memiliki kapasitas mesin yang besar dan tenaga yang mencapai 199 Tk. Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi otomatis 8-percepatan dan menghasilkan kecepatan maksimum 100 km/jam.
Dengan spesifikasi tersebut, Maung Garuda Limousine menjadi simbol kemajuan industri otomotif Indonesia dan dukungan pemerintah terhadap produk lokal. Mobil dinas presiden yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempromosikan penggunaan energi yang lebih bersih dan efisien.