Keberadaan bengkel nakal yang mengelabui konsumen masih menjadi keresahan bagi pengguna kendaraan. Tak jarang, mereka memberikan saran perbaikan yang tidak sesuai dengan kondisi mobil, memanfaatkan ketidaktahuan konsumen.
Namun, di sisi lain, bengkel juga memiliki kewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat terkait kondisi mobil. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa bengkel kerap memberikan informasi kerusakan tambahan, padahal konsumen tidak memintanya?
Menurut Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo, bengkel memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan kondisi komponen mobil secara menyeluruh, tidak hanya yang diminta konsumen. Hal ini berkaitan dengan keselamatan pengguna dan kendaraan.
"Komponen yang mendapat perhatian utama adalah komponen yang berpotensi mempengaruhi keselamatan," ujar Iwan.
Meskipun konsumen hanya meminta penggantian oli mesin, bengkel tetap akan memeriksa komponen penting lainnya. Jika ditemukan indikasi kerusakan, bengkel wajib menyampaikan temuan tersebut kepada konsumen.
Peran service advisor (SA) sangat krusial dalam menyampaikan informasi kerusakan. SA harus mampu menjelaskan dengan baik agar konsumen memahami kondisi mobil dan tidak salah paham.
"Jangan sampai upaya preventif bengkel disalahartikan sebagai penipuan," imbuh Iwan.
Konsumen berhak bertanya dan mendapatkan informasi detail tentang kondisi dan urgensi perbaikan yang disarankan. Bengkel harus memberikan penjelasan yang komprehensif sehingga konsumen dapat mengambil keputusan yang tepat.
Dengan menjalin komunikasi yang baik, bengkel dan konsumen dapat saling memahami dan membuat keputusan yang terbaik untuk kondisi mobil. Tujuan utamanya adalah menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna kendaraan.
Kesimpulannya, informasi tambahan yang diberikan bengkel bukanlah upaya untuk mencari-cari kerusakan, melainkan tanggung jawab untuk memastikan kondisi mobil tetap prima dan aman dikendarai. Konsumen perlu bersikap kritis dan komunikatif untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari bengkel.