Jakarta, – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan mobil domestik menjadi 850 ribu unit dari target awal 1,1 juta unit. Revisi ini menyoroti melemahnya daya beli konsumen yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi.
Revisi Target Realistis
Hyundai Motor Indonesia (HMID) menilai revisi target tersebut realistis. COO HMID, Fransiskus Soerjopranoto, bahkan memperkirakan penjualan akan lebih rendah dari target yang direvisi jika tidak ada insentif tambahan bagi konsumen.
Soerjopranoto menyatakan bahwa daya beli masyarakat telah menurun akibat faktor makro dan mikro. Faktor makro meliputi perang, kenaikan suku bunga, dan deflasi. Adapun faktor mikro termasuk berkurangnya pendapatan dan inflasi.
Strategi Bertahan Hidup
Untuk menghadapi pelemahan daya beli, produsen otomotif seperti HMID berupaya meluncurkan produk baru dan memberikan insentif kepada konsumen. Soerjopranoto menyebut bahwa produk baru dapat memberikan pilihan dan memicu keinginan konsumen untuk membeli.
Penjualan Lesu
Data penjualan menunjukkan bahwa industri otomotif nasional sedang lesu. Penjualan mobil baru wholesales pada September 2023 turun 4,8% dari bulan sebelumnya. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan baru mencapai 633.218 unit, masih jauh dari target 1 juta unit per tahun.
Pandangan ke Depan
Gaikindo mengakui bahwa target penjualan yang direvisi merupakan angka yang masuk akal. Mereka berharap dengan perbaikan kondisi ekonomi, penjualan mobil akan kembali meningkat di masa mendatang. Produsen otomotif pun terus berupaya beradaptasi dengan perubahan pasar dan mencari cara untuk mempertahankan kelangsungan bisnis.