Mobil susah starter atau bahkan mogok bisa jadi indikasi aki tekor. Mayoritas bengkel pun menyarankan penggantian aki, namun pada kondisi tertentu, aki masih bisa dicas. Dengan maraknya oknum bengkel nakal, konsumen dituntut kritis dalam menyikapi saran perbaikan, termasuk soal aki mobil.
Indikator Aki Masih Bisa Diperbaiki
Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor Solo, menjelaskan bahwa saran penggantian aki didasarkan pada hasil pengukuran objektif.
"Kami melihat dari parameter usia sel aki atau usia pakainya. Apakah masih bisa bertahan lama atau sudah mendekati soak," kata Iwan.
Menurut Iwan, fungsi utama aki adalah menampung daya listrik, bukan sekadar menghidupkan motor starter. Sementara pengisian (cas) hanya memberikan kemampuan sementara.
"Masalahnya ketika hendak menstarter setelah mobil diparkir cukup lama, kondisi ini menunjukkan aki sudah soak atau tidak mampu menyimpan daya listrik dengan baik," lanjut Iwan.
Untuk mencegah aki tekor, Iwan menyarankan untuk mengganti aki saat mulai terdeteksi tandanya atau memeriksanya menggunakan accu tester.
"Alat ini dapat mendeteksi kemampuan sel aki dalam menyimpan daya listrik. Ketika usia pakainya mencapai 40 persen, sebaiknya segera diganti. Sementara gagal starter biasanya terjadi pada level 25 persen," jelas Iwan.
Tanda Aki Tidak Bisa Diperbaiki
Wawan, pemilik toko aki One Aki Ceper Klaten, menyebut ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa aki tidak bisa diperbaiki dan harus diganti.
"Aki tekor yang benar-benar rusak bisa karena usia pakai yang habis tanpa tanda, sekitar 20 bulan. Bisa juga dengan tanda seperti sel mulai renggang atau naik, terminal putus, air aki keruh, dan lainnya," kata Wawan.
Wawan menjelaskan, setiap sel pada aki dapat menghasilkan tegangan hingga 2 volt lebih. Jika jumlah selnya 6, maka satu unit aki harus menghasilkan 12 volt. Apabila salah satu sel putus, tegangan standar akan berkurang.
"Sel aki yang terangkat atau renggang identik dengan putus. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan aki," tambah Wawan.
Air aki yang keruh juga menandakan kerusakan sel aki. Sel aki terbuat dari logam dan separator bahan isolator.
"Dicas atau dijumper bisa membantu untuk kondisi darurat, seperti menghidupkan mesin. Namun, kemampuan aki menyimpan daya tidak lama, sehingga tidak layak pakai lagi," pungkas Wawan.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk memahami tanda-tanda aki tekor agar dapat mengambil tindakan tepat. Mengetahui apakah aki masih bisa diperbaiki atau harus diganti akan menghemat biaya dan memastikan kondisi kendaraan tetap prima.