Penjualan mobil baru di Indonesia masih lesu hingga kuartal ketiga 2024. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan wholesales turun 16,2% menjadi 633.218 unit dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Penjualan retail juga mengalami penurunan sebesar 11,9% dengan hanya 657.223 unit terjual. Penurunan permintaan ini membuat Gaikindo merevisi target penjualan tahun berjalan.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan bahwa target penjualan yang semula ditetapkan pada 1 juta unit direvisi menjadi 850 ribu unit. Pernyataan ini diperkuat oleh Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara.
PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku pemimpin pasar otomotif Indonesia juga telah memprediksi kesulitan dalam mencapai target penjualan 1 juta unit pada tahun ini. Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandi, memperkirakan bahwa pasar roda empat Tanah Air baru akan pulih tahun depan.
Menurut Anton, meskipun penjualan mobil tidak mengalami penurunan pada Juli dan Agustus, namun masih stagnan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dengan kondisi ini, TAM memperkirakan penjualan roda empat dalam negeri hanya akan mencapai maksimal 900 ribu unit.
Lesunya penjualan mobil di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan suku bunga yang membuat biaya kredit kendaraan bermotor meningkat, inflasi yang menggerus daya beli masyarakat, dan penurunan aktivitas ekonomi secara global.
Gaikindo berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi faktor-faktor tersebut dan mendorong pemulihan industri otomotif. Di antaranya dengan memberikan insentif fiskal, merelaksasi kebijakan uang ketat, dan meningkatkan daya beli masyarakat melalui program-program sosial ekonomi.
Industri otomotif merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, upaya-upaya pemulihan industri ini perlu didukung oleh seluruh pihak terkait agar dapat kembali tumbuh dan berkembang di masa mendatang.