Mobil Eropa kerap menjadi incaran pecinta otomotif karena kualitasnya yang premium. Namun, meski durabilitas komponennya lebih panjang, bukan berarti mobil Eropa tidak membutuhkan perawatan. Terutama saat hendak membeli mobil Eropa bekas, konsumen perlu memperhatikan kondisinya dengan cermat agar tidak terjebak unit yang bermasalah.
Salah satu cara sederhana untuk memilih mobil Eropa bekas yang baik adalah dengan memperhatikan tahun produksinya. Menurut pemilik bengkel spesialis BMW & Mercedes-Benz Semarang, Danang, mobil Eropa dengan usia lebih muda cenderung kondisinya lebih prima.
"Sebagai patokan, mobil lansiran 2015 ke atas masih bisa dikatakan muda," kata Danang. "Perawatannya umumnya hanya seputar ganti oli dan perawatan ringan, tidak ada kerusakan besar."
Danang menjelaskan, ketahanan mobil Eropa dipengaruhi oleh kualitas onderdil yang digunakan. Mobil premium ini biasanya menggunakan komponen yang lebih canggih dan tahan lama. Namun, perawatan tetap diperlukan, meski potensi kerusakan lebih rendah dibandingkan mobil umum.
"Masalah umum yang mungkin dihadapi mobil Eropa tua adalah masalah mesin, overheating, dan sejenisnya," jelas Danang. "Namun, masalah ini biasanya ditemui pada unit yang berusia di atas 10 tahun."
Kesimpulannya, konsumen yang hendak membeli mobil Eropa bekas sebaiknya mempertimbangkan usia produksi sebagai faktor penting. Tahun produksi yang lebih muda mengindikasikan kondisi mobil yang lebih baik, sehingga perawatan yang dibutuhkan lebih minimal. Meski demikian, pemeriksaan menyeluruh terhadap unit tetap diperlukan untuk memastikan kondisi mobil yang sebenarnya.