Menjaga performa mobil tetap optimal memerlukan perawatan rutin, salah satunya mengganti oli mesin. Namun, bagaimana jika mobil jarang digunakan? Apakah masih perlu mengganti oli secara berkala?
Proses Degradasi Oli
Menurut Brahma Putra Mahayan dari Pertamina Lubricants, mobil yang jarang digunakan bukan berarti usia pakai oli lebih panjang. Justru sebaliknya, oli tetap harus diganti secara berkala karena adanya proses degradasi.
Degradasi oli terjadi karena oksidasi yang disebabkan oleh oksigen, logam-logam keausan, dan katalis lainnya. Proses ini mempercepat penuaan oli dan menurunkan kualitasnya.
Dampak Oli Terdegradasi
Oli yang terdegradasi tidak lagi optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai pelumas, pendingin, pembersih, dan pelindung korosi. Hal ini dapat berdampak buruk pada komponen mesin, seperti keausan dini, panas berlebih, dan kerusakan yang berujung pada biaya perbaikan mahal.
Patokan Penggantian Oli
Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, menyarankan dua patokan untuk mengganti oli:
- Jarak tempuh: Untuk mobil yang sering digunakan, penggantian oli biasanya berdasarkan jarak tempuh tertentu.
- Waktu: Untuk mobil yang jarang digunakan, patokan yang lebih tepat adalah waktu.
Bahaya Mengabaikan Penggantian Oli
Mobil yang jarang digunakan juga berpotensi mengalami masalah oli, seperti:
- Oksidasi dan penguraian aditif oli akibat uap air.
- Korosi komponen mesin akibat oli yang mengendap.
- Kerusakan kimia dalam oli yang membuatnya tidak dapat menjalankan fungsinya.
Kesimpulan
Meskipun mobil jarang digunakan, mengganti oli secara berkala sangat penting untuk menjaga kesehatan mesin dan mencegah kerusakan yang lebih parah. Patuhilah petunjuk penggantian oli berdasarkan waktu atau jarak tempuh untuk memastikan performa mobil tetap optimal dan terhindar dari biaya perbaikan tinggi.