Saat hendak membeli mobil matic bekas, pertimbangan utama yang tak boleh dilewatkan adalah memperhatikan angka kilometer pada odometer. Kilometer merupakan indikator penting yang menunjukkan seberapa jauh mobil telah digunakan, sehingga dapat menjadi petunjuk potensi masalah yang mungkin muncul akibat pemakaian berlebihan.
Menurut ahli mekanik otomotif, Muchlis, kilometer rendah menjadi faktor krusial dalam memilih mobil matic bekas berkualitas. "Mobil matic dengan kilometer ideal untuk pembelian bekas adalah di bawah 100.000 kilometer," sarannya.
Mengapa kilometer rendah sangat penting? Muchlis menjelaskan bahwa mobil matic dengan kilometer tinggi, di atas 150.000 kilometer, cenderung mengalami lebih banyak masalah. Beberapa masalah yang umum terjadi antara lain:
- Kampas kopling yang menipis
- Kebocoran seal piston
- Gejala delay saat perpindahan transmisi D atau R
- Guncangan saat perpindahan gigi
Meskipun demikian, Muchlis juga mengingatkan bahwa mobil matic bekas dengan kilometer rendah pun tidak menutup kemungkinan bermasalah. "Penggunaan ekstrem atau jarang dirawat juga bisa memicu kerusakan," ujarnya.
Selain memperhatikan kilometer, calon pembeli juga perlu melakukan uji coba berkendara (test drive) untuk memastikan kondisi mobil sebenarnya. Perhatikan apakah ada bunyi aneh, apakah mesin berakselerasi dengan lancar, dan apakah ada kebocoran pada shockbreaker.
Jika test drive tidak menunjukkan masalah berarti dan tidak ada kebocoran yang tampak, Muchlis menyarankan untuk mempertimbangkan pembelian mobil tersebut. "Tinggal pastikan kondisi fisiknya saja, seperti tidak adanya penyok atau beret yang berlebihan," imbuhnya.
Dengan mempertimbangkan kilometer rendah dan melakukan test drive secara menyeluruh, Anda dapat meminimalkan risiko membeli mobil matic bekas yang bermasalah dan mendapatkan kendaraan berkualitas yang dapat menemani perjalanan Anda dengan aman dan nyaman.