Membeli mobil bekas memang menggiurkan karena harganya yang lebih terjangkau. Namun, prosesnya pun tidak boleh sembarangan, terutama saat mentransfer uang. Kesalahan transfer bisa berakibat fatal, seperti kehilangan uang tanpa mendapatkan mobil.
Sebelum mentransfer uang, pembeli wajib memastikan beberapa hal penting berikut:
1. Pastikan Identitas Penerima Uang
Pembeli harus memastikan bahwa nama pemilik rekening bank yang akan menerima uang sesuai dengan identitas penjual mobil. Untuk meminimalisir risiko, cocokkan nama tersebut dengan KTP penjual.
2. Lakukan Perjanjian Tertulis
Apabila rekening yang digunakan berbeda dengan nama penjual, buatlah perjanjian tertulis yang menyatakan bahwa penjual bertanggung jawab atas uang yang ditransfer. Perjanjian ini akan menjadi bukti jika terjadi masalah di kemudian hari.
3. Berpikirlah Jernih
Hindari terburu-buru saat mentransfer uang. Luangkan waktu untuk berpikir jernih dan pertimbangkan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Penipuan dan hipnotis kerap terjadi saat pembeli terdesak atau tidak berhati-hati.
4. Waspadai Skema Segitiga
Belakangan ini, penipuan dengan modus segitiga marak terjadi. Jadilah pembeli yang cerdas dan jangan mudah percaya pada penawaran harga murah yang tidak masuk akal. Calon pembeli bisa jadi malah mentransfer uang ke penipu yang mengatasnamakan pemilik mobil.
5. Gunakan Layanan Escrow
Untuk menjamin keamanan transaksi, pembeli dapat menggunakan layanan escrow. Layanan ini bertindak sebagai pihak ketiga yang menampung uang hingga penjual menyerahkan mobil kepada pembeli.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pembeli dapat meminimalisir risiko penipuan dan hipnotis saat mentransfer uang untuk membeli mobil bekas. Ingat, berhati-hatilah dan jangan mudah tergiur dengan harga murah yang mencurigakan.