Penggunaan warna hitam untuk mobil kepresidenan telah menjadi tradisi di banyak negara. Hitam dianggap mewakili kekuatan, keanggunan, formalitas, dan otoritas. Di Amerika Serikat, bahkan semua kendaraan pengawal kepresidenan memiliki warna hitam.
Namun, ada beberapa pemimpin negara yang memilih warna berbeda, seperti putih. Singapura, misalnya, beberapa kali menggunakan mobil kepresidenan berwarna putih. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo memilih mobil kepresidenan Mercedes-Benz S-Class Guard berwarna hitam.
Menariknya, Presiden Prabowo Subianto justru dikenal dengan preferensinya terhadap mobil berwarna putih. Seluruh armada kendaraan pribadinya, termasuk MV3 Garuda Limousine yang digunakan saat arak-arakan pelantikan, berwarna putih.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengonfirmasi kecintaan Presiden Prabowo pada warna putih. "Pak Prabowo memang suka mobil warna putih," ungkap Anton.
Pilihan warna putih untuk mobil kepresidenan memang tidak umum. Namun, hal ini menunjukkan bahwa warna mobil kepresidenan bukan hanya soal representasi kekuasaan, tetapi juga bisa menjadi cerminan selera pribadi pemimpin negara.
Dalam konteks psikologi warna, putih sering dikaitkan dengan kemurnian, kesucian, dan kedamaian. Warna ini juga cenderung memberi kesan bersih dan elegan.
Sementara itu, hitam melambangkan kekuatan, kehormatan, dan misteri. Warna ini juga memberikan kesan resmi dan mewah.
Pada akhirnya, pilihan warna mobil kepresidenan tergantung pada tradisi, preferensi pribadi, dan makna simbolik yang ingin disampaikan oleh pemimpin negara. Baik hitam maupun putih, keduanya memiliki keunggulan dan representasi masing-masing.