Memiliki kendaraan menjadi kebutuhan bagi banyak orang, namun biaya yang mahal kerap menjadi penghalang. Membeli motor bekas pun menjadi alternatif yang menarik karena harganya yang lebih terjangkau. Namun, berhati-hatilah, karena risiko penipuan mengintai jika Anda tidak teliti dalam memilih penjual.
Salah satu taktik licik yang biasa digunakan penjual nakal adalah memoles tampilan motor. Mereka berusaha membuat tampilan luar terlihat mulus dan kinclong, namun menyembunyikan kondisi mesin atau komponen penting lainnya yang bermasalah.
"Banyak penjual yang fokus pada bagian luar saja, padahal mesin dan kelistrikan berantakan. Ini sering terjadi, terutama kalau pembeli tidak teliti mengecek," ungkap Budi, pengelola diler motor bekas di bilangan Jakarta Timur.
Oleh karena itu, calon pembeli harus jeli dalam melakukan pengecekan menyeluruh, terutama pada mesin, sistem kelistrikan, dan rem. Suara mesin, kebocoran oli, hingga kondisi rantai dan suspensi tidak boleh luput dari perhatian. Jika ragu, jangan sungkan untuk membawa mekanik tepercaya untuk membantu Anda memeriksa motor.
Tak hanya kondisi fisik, legalitas dokumen kendaraan juga patut menjadi perhatian. "Pastikan semua surat-surat lengkap dan asli. Cocokkan nomor rangka dan nomor mesin dengan yang ada di STNK dan BPKB. Jangan sampai tertipu membeli motor dengan dokumen palsu," imbuh Budi.
Calon pembeli juga harus mewaspadai manipulasi kilometer yang dilakukan penjual nakal. Menurunkan angka odometer agar tampak jarak tempuh yang lebih rendah adalah trik klasik yang sering digunakan untuk menaikkan harga jual. Lakukan riset sebelum membeli dan bandingkan dengan kondisi motor yang sebenarnya.
Kehati-hatian dan ketelitian adalah kunci untuk menghindarkan diri dari penjual motor bekas yang tidak jujur. Dengan memeriksa motor dengan cermat dan memastikan legalitas dokumen, Anda dapat melakukan investasi yang aman dan menguntungkan saat membeli motor bekas.