Membeli motor bekas yang pernah mengalami turun mesin memang bisa menimbulkan perasaan was-was. Namun, jangan khawatir berlebihan. Motor bekas dengan riwayat turun mesin tidak selalu mutlak buruk. Asalkan proses perbaikannya dilakukan dengan tepat, motor tersebut masih bisa menjadi pilihan yang layak dan memiliki umur pemakaian yang panjang.
Menurut mekanik senior, Wahyu Budhi, kelayakan motor bekas turun mesin bergantung pada alasan turun mesin dan prosedur perbaikan yang digunakan. Jika turun mesin dilakukan untuk perbaikan besar atau restorasi, seluruh tahapan perbaikan harus mengikuti spesifikasi pabrikan.
"Proses perbaikan motor turun mesin membutuhkan ketelitian dan peralatan yang memadai. Setiap baut, kerenggangan, dan komponen mesin harus disesuaikan dengan standar pabrikan," jelas Wahyu.
Perbaikan yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan masalah di kemudian hari. Misalnya, baut mesin yang dikencangkan berlebihan dapat membuat mesin retak atau pecah karena stres akibat panas dan getaran. Demikian pula dengan kerenggangan komponen mesin yang salah, dapat memicu keausan dini.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan membeli motor bekas turun mesin, calon pembeli disarankan untuk memastikan bahwa motor tersebut dikerjakan oleh bengkel terpercaya dan menggunakan peralatan sesuai standar. Selain itu, penting juga untuk memeriksa riwayat perbaikan motor, meminta dokumen atau bukti servis, dan memastikan semua komponen mesin telah diperbaiki dengan benar.
Jika semua aspek tersebut terpenuhi, motor bekas turun mesin masih bisa menjadi pilihan yang layak. Dengan perawatan yang baik, motor tersebut dapat memberikan performa optimal dan umur pemakaian yang panjang. Namun, tetap perlu diingat bahwa motor turun mesin memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan motor yang belum pernah mengalami masalah tersebut.