Penjualan mobil listrik di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada September 2024. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan distribusi BEV (mobil listrik berbasis baterai) dari pabrik ke diler hanya mencapai 4.296 unit, anjlok 18,7% dibandingkan bulan sebelumnya.
Anjloknya pasar BEV dipicu oleh penurunan distribusi BYD yang diimpor dari China. Penjualan BYD merosot 29,4% dari 2.940 unit menjadi 2.075 unit. Selain itu, perlambatan manufaktur oleh pabrikan lain seperti Chery, Wuling, dan Hyundai juga berkontribusi pada penurunan penjualan.
Penurunan penjualan ini mengakibatkan perubahan dalam peta persaingan mobil listrik. BYD Seal dan BYD Atto 3 yang sebelumnya mendominasi pasar, kini tergeser oleh BYD M6 yang mencatatkan penjualan 836 unit. Atto 3 berada di urutan kedua dengan penjualan 602 unit, disusul Wuling Cloud EV dengan penjualan 506 unit.
Adapun lima besar mobil listrik terlaris di Indonesia pada September 2024:
- BYD M6 (836 unit)
- BYD Atto 3 (602 unit)
- Wuling Cloud EV (506 unit)
- Wuling Air EV (492 unit)
- BYD Seal (492 unit)
Penurunan penjualan mobil listrik ini menjadi catatan penting bagi industri otomotif Indonesia. Diperlukan strategi yang tepat untuk mempertahankan momentum pertumbuhan pasar mobil listrik di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tantangan pasokan. Pabrikan perlu mengoptimalkan produksi, meningkatkan distribusi, dan menawarkan insentif yang menarik bagi konsumen agar penjualan mobil listrik dapat terus tumbuh di masa mendatang.