Komponen peredam kejut atau shockbreaker merupakan elemen penting dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan saat berkendara. Walaupun terlihat kokoh, komponen ini juga rentan mengalami kerusakan akibat penggunaan yang salah.
Penyebab Umum Kerusakan Peredam Kejut
Menurut Zafar, pemilik bengkel suspensi MZ Shockbreaker, salah satu penyebab utama kerusakan peredam kejut adalah gaya berkendara yang ugal-ugalan. Melintasi lubang dan polisi tidur dengan kecepatan tinggi dapat memberikan tekanan berlebih pada komponen ini. Selain itu, membawa beban yang melebihi kapasitas motor juga dapat menyebabkan kebocoran.
"Saat melintasi lubang dengan kecepatan tinggi, udara di dalam peredam kejut dapat keluar, diikuti rembesan oli. Hal ini terjadi karena seal tidak mampu menahan tekanan akibat benturan yang keras," jelas Zafar.
Faktor usia dan kualitas bahan juga memengaruhi daya tahan peredam kejut. Seiring waktu, kualitas krom pada as shockbreaker dapat menurun, sehingga mudah tergores. Jika seal bocor dan dibiarkan dalam waktu lama, kotoran dapat menempel dan mengikis as.
Tanda-Tanda Kerusakan Peredam Kejut
Untuk mengetahui kondisi peredam kejut, ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan:
- Kebocoran oli
- Suara berisik saat shockbreaker bekerja
- Kinerja penyerapan guncangan yang berkurang
- Motor terasa tidak nyaman saat dikendarai
Tips Merawat Peredam Kejut
Untuk memperpanjang umur peredam kejut, beberapa tips berikut dapat diterapkan:
- Hindari gaya berkendara yang ugal-ugalan
- Sesuaikan beban motor sesuai kapasitas
- Bersihkan as shockbreaker secara rutin untuk mencegah goresan
- Ganti seal peredam kejut secara berkala
- Lakukan servis rutin sesuai jadwal yang ditentukan
Dengan merawat peredam kejut dengan baik, pengendara dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman. Selain itu, juga dapat menghemat biaya perbaikan dan perawatan di masa mendatang.