Peredam kejut atau shock absorber pada mobil memegang peranan penting dalam menjamin kenyamanan berkendara. Komponen ini berfungsi meredam getaran dan guncangan dari permukaan jalan yang tidak rata.
Namun, seiring waktu, peredam kejut dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan berkurangnya kemampuannya meredam getaran. Hal ini biasanya ditandai dengan mobil yang terasa lebih limbung atau bantingan suspensi yang menjadi keras.
Mengganti peredam kejut yang rusak dengan yang baru memang menjadi solusi yang efektif, namun biayanya terbilang mahal. Kini, telah hadir alternatif yang lebih murah dan praktis, yaitu perbaikan peredam kejut.
"Kerusakan peredam kejut umumnya terjadi pada bagian seal-nya," kata Dwi, pemilik bengkel kaki-kaki mobil Sumber Rejeki Cawas, Klaten.
"Jika seal ini rusak, cairan fluida akan keluar dan habis, sehingga peredaman getaran menjadi tidak maksimal," lanjutnya.
Peredam kejut yang sudah rusak dapat diperbaiki dengan menyuntikkan cairan fluida baru. Namun, jika seal-nya sudah rusak, perlu dilakukan pembongkaran dan penggantian seal.
"Setelah disuntik atau diganti seal, peredam kejut yang sudah mati akan kuat kembali," ujar Dwi.
Ongkos perbaikan peredam kejut terbilang lebih murah dibandingkan menggantinya dengan yang baru.
"Kisaran biayanya untuk penggantian seal dan pengisian fluida mulai dari Rp 175.000 hingga Rp 250.000, tergantung jenis mobilnya," jelas Dwi.
Untuk hasil optimal, sebelum perbaikan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kondisi semua peredam kejut. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada kerusakan lain yang terlewat.
Dengan adanya opsi perbaikan peredam kejut, pengendara tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk mengganti komponen baru. Selain menghemat biaya, perbaikan ini juga lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu yang lama.