Perpindahan mendadak dari posisi "D" ke "L" pada transmisi mobil matik saat melewati tanjakan merupakan salah satu teknik mengemudi yang sering dilakukan pengemudi. Namun, apakah praktik tersebut aman bagi kondisi transmisi?
Menurut para ahli, perpindahan posisi "D" ke "L" tidak serta-merta merusak transmisi matik. Transmisi matik dirancang sebagai sistem yang cerdas yang mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi berkendara, termasuk saat menghadapi tanjakan.
Ketika mobil melaju di tanjakan dengan posisi "D", transmisi akan secara otomatis menurunkan gigi saat merasakan kebutuhan akan tenaga yang lebih besar. Penurunan gigi ini dilakukan untuk memberikan torsi yang lebih besar untuk menggerakkan mobil ke atas tanjakan.
Namun, dalam situasi tertentu, misalnya saat mobil harus mengurangi kecepatan karena adanya halangan di depan, perpindahan ke posisi "L" dapat membantu pengemudi mengendalikan mobil dengan lebih baik. Posisi "L" membatasi perpindahan gigi hanya pada gigi rendah, sehingga mencegah mobil mengalami lonjakan tenaga yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, tidak ada masalah jika pengemudi memindahkan posisi transmisi dari "D" ke "L" di tengah tanjakan, asalkan dilakukan dengan benar. Hindari perpindahan gigi yang kasar atau mendadak, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem transmisi.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan posisi "L" sebaiknya hanya dilakukan dalam situasi tertentu, seperti saat melewati tanjakan curam atau saat membawa beban berat. Untuk kondisi berkendara normal, posisi "D" sudah cukup untuk memberikan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal.