Dalam dunia otomotif, jarak tempuh (kilometer) kerap menjadi patokan utama saat membeli motor bekas. Namun, apakah angka kilometer rendah selalu menjamin kondisi motor yang prima?
Jawabannya tentu saja tidak. Menurut para ahli, banyak faktor lain yang tak kalah penting dalam menilai kualitas motor bekas. Hal ini diungkapkan oleh Ivan, pengelola Babay Motor, sebuah dealer motor bekas ternama.
Faktor Penting Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Menurut Ivan, selain kilometer rendah, calon pembeli juga perlu memperhatikan aspek-aspek berikut:
- Kondisi Mesin: Cek kondisi mesin secara menyeluruh, seperti suara saat dinyalakan, respons gas, dan kebocoran oli.
- Riwayat Perawatan: Tanyakan kepada pemilik sebelumnya tentang riwayat perawatan motor, termasuk penggantian oli, filter, dan komponen penting lainnya.
- Cara Pemakaian: Cari tahu bagaimana motor digunakan sebelumnya, apakah untuk perjalanan jarak jauh, harian, atau hanya disimpan di garasi.
- Kondisi Fisik dan Mekanik: Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada rangka, bodi, rem, ban, dan komponen mekanis lainnya.
Waspadai Motor KM Rendah yang Bermasalah
Ivan juga mengingatkan bahwa motor bekas dengan kilometer rendah belum tentu terawat dengan baik. Motor yang jarang digunakan atau hanya dipakai di dalam kota dengan jarak pendek cenderung memiliki risiko masalah tersembunyi.
"Oli jarang diganti, komponen aus karena motor terlalu lama dibiarkan tanpa perawatan," jelas Ivan.
Ivan menyarankan agar calon pembeli membawa motor bekas yang akan dibeli ke bengkel terpercaya untuk melakukan pengecekan yang lebih mendalam. Selain itu, lakukan tes jalan untuk merasakan langsung performa motor.
Kesimpulan
Membeli motor bekas tidak hanya soal mencari kilometer rendah. Pertimbangkan faktor-faktor lain seperti kondisi mesin, riwayat perawatan, cara pemakaian, serta kondisi fisik dan mekanik. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat memperoleh motor bekas yang berkualitas dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang.