Jakarta, – Praktik mematikan mesin sepeda motor dengan cara menurunkan standar samping tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Meskipun praktis, ternyata cara ini tidak disarankan karena berpotensi menimbulkan masalah.
Fitur penurunan standar samping untuk mematikan mesin dirancang sebagai fitur keamanan. Tujuannya untuk mencegah mesin menyala saat standar masih terpasang, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan jika lupa melipat standar.
Namun, kebiasaan mematikan mesin dengan menurunkan standar samping sering kali dilakukan dengan kondisi kontak masih menyala dan meter cluster tetap aktif. Hal ini bisa berdampak negatif pada komponen aki.
"Tidak disarankan untuk mematikan mesin dengan cara seperti itu, karena dapat menyebabkan aki tekor," ungkap Ferry Nurul Fajar, Service Education Yamaha. "Jika lupa mematikan kontak, baterai akan terus terkuras."
Selain itu, mematikan mesin dengan cara menurunkan standar samping juga dapat memicu indikator check engine berkedip. Namun, indikator tersebut bukan merupakan kode kerusakan dan akan menghilang setelah standar samping dilipat.
Ferry menambahkan, meskipun tidak berdampak pada mesin, cara mematikan mesin ini dapat terdeteksi oleh ECU (Electronic Control Unit). ECU akan mendeteksi penurunan standar samping dan mengaktifkan indikator check engine sebagai peringatan.
Kesimpulan
Mematikan mesin sepeda motor dengan cara menurunkan standar samping memang praktis, tetapi tidak disarankan. Selain berpotensi menguras aki, cara ini juga dapat menyebabkan indikator check engine berkedip. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu menggunakan kunci kontak untuk mematikan mesin sepeda motor untuk mencegah masalah yang tidak diinginkan.