Di tengah kondisi ekonomi yang tengah lesu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) justru mencatat kenaikan penjualan sepeda motor di Tanah Air. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apa yang mendorong peningkatan ini di tengah kesulitan ekonomi?
Menurut Ketua Umum AISI, Johannes Loman, pertumbuhan pasar sepeda motor sebesar 3,1 persen hingga Agustus 2024 didukung oleh faktor efisiensi dan keterjangkauan. Sepeda motor menjadi moda transportasi yang hemat biaya dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Selain itu, dukungan dari perusahaan pembiayaan yang sehat juga berperan dalam mendorong penjualan. Pembiayaan sepeda motor yang mudah dan terjangkau memperluas jangkauan konsumen yang mampu membeli kendaraan ini.
Namun, di balik kenaikan tersebut, terdapat indikator ekonomi yang mengkhawatirkan. Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad mengungkapkan bahwa penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu sinyal melemahnya ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari penurunan pembelian kebutuhan pokok, semen nasional, dan pengajuan kredit.
Tauhid menilai, penurunan penjualan sepeda motor pada Juli-Agustus sebesar 4,1 persen juga menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat. Padahal, sepeda motor biasanya menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.
Kontradiktif dengan kenaikan penjualan sebelumnya, penurunan ini menunjukkan adanya penahanan pembelian kebutuhan sekunder di luar kebutuhan pokok oleh masyarakat.
Data dari sektor keuangan juga memperkuat indikasi penurunan daya beli. Pengajuan kredit mengalami penurunan pada Agustus sebesar 0,09 persen secara bulanan dan 11,4 persen secara tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat untuk berbelanja, termasuk membeli sepeda motor, sedang terkontraksi.
Fenomena peningkatan penjualan sepeda motor di tengah ekonomi yang lesu menjadi sebuah paradoks yang perlu dicermati lebih lanjut. Kemungkinan besar, kenaikan tersebut didorong oleh faktor-faktor temporer, seperti peluncuran produk baru atau program promo.
Namun, jika penurunan daya beli terus berlanjut, roda industri sepeda motor tidak menutup kemungkinan terpengaruh dalam jangka panjang. Pemerintah dan pelaku industri perlu mengantisipasi tren ini dan mengambil langkah-langkah untuk mendorong konsumsi masyarakat tanpa mengabaikan faktor daya beli yang melemah.