Dalam dunia otomotif, mengenal jenis transmisi mobil sangat penting, terutama bagi pemilik mobil matik. Perbedaan mendasar antara dua transmisi otomatis yang banyak digunakan, yaitu CVT (Continuously Variable Transmission) dan AT (Automatic Transmission), perlu dipahami agar perawatannya tepat.

Transmisi CVT

Transmisi CVT dikenal dengan kemampuannya memberikan perpindahan gigi yang sangat halus dan efisien. Berbeda dengan transmisi konvensional yang menggunakan roda gigi, CVT menggunakan sabuk fleksibel dan katrol yang bervariasi diameternya. Hal ini memungkinkan rasio gigi berubah secara terus menerus dan tanpa jeda.

Transmisi AT

Transmisi AT menggunakan serangkaian roda gigi dan kopling untuk memindahkan gigi. Meskipun tidak sehalus CVT, AT umumnya lebih tahan banting dan tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suhu dan kualitas oli.

Perbedaan Perawatan

Perbedaan utama perawatan antara CVT dan AT terletak pada perhatian pada oli dan suhu mesin. CVT lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan membutuhkan oli khusus yang umumnya berharga lebih mahal. Oli CVT perlu diganti lebih sering dibandingkan dengan oli AT, yaitu setiap 20.000-40.000 km.

Selain itu, CVT cenderung lebih panas saat bekerja keras, seperti saat tanjakan atau menarik beban berat. Oleh karena itu, menjaga suhu mesin agar tetap stabil sangat penting untuk menjaga umur CVT.

Kesimpulan

Meskipun keduanya termasuk transmisi otomatis, CVT dan AT memiliki karakteristik dan kebutuhan perawatan yang berbeda. CVT membutuhkan perawatan yang lebih spesifik dan perhatian pada suhu mesin. Sebaliknya, AT lebih tahan banting dan tidak terlalu bergantung pada oli khusus. Namun, kunci ketahanan kedua jenis transmisi ini tetaplah perawatan rutin dan penggunaan oli yang sesuai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini