Mengendarai motor matik kerap digemari karena kemudahan dan kepraktisannya. Namun, ada satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan pengendara, yaitu mengentakkan gas secara tiba-tiba untuk mendapatkan akselerasi cepat.
Siapa sangka, kebiasaan sepele ini punya dampak signifikan yang jarang disadari. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Dampak pada Sistem Transmisi
Sistem transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) pada motor matik berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda secara halus. Mengentakkan gas secara mendadak memberikan tekanan berlebih pada CVT, mempercepat keausan pada komponen vital seperti belt dan roller.
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, mengungkapkan bahwa kebiasaan ini dapat memperpendek usia CVT dan mengurangi efisiensi bahan bakar. "Setiap kali gas dientakkan, sistem CVT bekerja keras menyesuaikan tenaga, yang lama-kelamaan menyebabkan keausan lebih cepat," ujarnya.
Dampak pada Komponen Lain
Selain CVT, mengentakkan gas juga berdampak buruk pada komponen lain, seperti mesin dan rantai penggerak. Akselerasi mendadak meningkatkan tekanan pada transmisi, membuat komponen tersebut rentan rusak dalam jangka panjang.
"Mesin harus bekerja ekstra keras mengejar percepatan, yang berujung pada konsumsi bahan bakar lebih boros," tambah Wahyu.
Risiko Keamanan
Dari aspek keamanan, akselerasi mendadak mengurangi kontrol pengendara terhadap motor, terutama di jalanan licin atau lalu lintas padat. Hal ini meningkatkan potensi kecelakaan.
Solusi Bijak
Untuk menjaga performa motor matik, efisiensi bahan bakar, dan meminimalkan risiko kecelakaan, penting bagi pengendara untuk menjaga tarikan gas tetap halus dan stabil.
Pemeriksaan rutin dan gaya berkendara yang bijak menjadi kunci ketahanan dan kinerja motor matik. "Rawat motor Anda dengan baik, gaya berkendara yang bijak adalah investasi jangka panjang," pesan Wahyu.
Jadi, mari hindari kebiasaan mengentakkan gas secara mendadak dan nikmati berkendara motor matik dengan aman dan nyaman!