KOMPASIANER,
Kemacetan yang melanda kota-kota besar membuat banyak orang beralih ke motor matik sebagai moda transportasi yang praktis dan efisien. Namun, tak sedikit pengendara yang memiliki kebiasaan buruk menghentakkan gas secara mendadak saat berkendara.
Meski terlihat sepele, kebiasaan ini ternyata berdampak signifikan pada performa mesin dan ketahanan motor matik lho! Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai dampak buruk kebiasaan tersebut.
Penghancur CVT
Penghentakan gas yang tiba-tiba memberikan tekanan berlebih pada sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission), yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Tekanan ini mempercepat keausan pada komponen vital CVT, seperti belt dan roller, sehingga mengurangi usia pakai dan efisiensi CVT.
Merusak Komponen Vital
Selain merusak CVT, menghentak gas juga dapat memperpendek umur komponen lain seperti mesin dan rantai penggerak. Akselerasi mendadak meningkatkan tekanan pada transmisi, membuat komponen-komponen tersebut rentan terhadap kerusakan dini.
Boros BBM
Kebiasaan hentak gas juga memperboros bahan bakar. Mesin motor harus bekerja ekstra keras untuk mengejar percepatan yang dilakukan secara mendadak, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
Risiko Kecelakaan
Dari sisi keamanan, akselerasi mendadak dapat mengurangi kontrol pengendara, terutama di jalanan licin atau dalam kondisi lalu lintas padat. Hal ini berisiko meningkatkan potensi kecelakaan.
Tips Berkendara Aman dan Efisien
Untuk menjaga performa dan ketahanan motor matik, penting bagi pengendara untuk menerapkan pola berkendara yang baik. Hindari menghentakkan gas, jaga tarikan gas tetap halus dan stabil.
Selain itu, lakukan perawatan rutin seperti penggantian oli mesin dan pemeriksaan CVT secara berkala. Dengan cara ini, motor matik akan selalu dalam kondisi prima dan dapat menemani perjalanan Anda dengan aman dan efisien.