Membeli motor bekas bisa menjadi pilihan ekonomis, namun juga membawa risiko. Salah satu yang terpenting adalah memastikan keaslian nomor mesin dan rangka motor. Kedua nomor identitas kendaraan ini harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen resmi seperti STNK dan BPKB.
Ketidaksesuaian nomor ini bisa mengindikasikan motor curian atau pemalsuan, yang dapat menimbulkan masalah hukum. Karenanya, pengecekan keaslian nomor mesin dan rangka harus dilakukan dengan teliti.
Posisi nomor mesin dan rangka biasanya ada di bagian mesin dan rangka. Perubahan atau kerusakan pada nomor-nomor ini bisa menjadi tanda manipulasi. Selain itu, kesesuaian nomor dengan dokumen penting juga menjadi langkah utama menghindari motor bermasalah.
"Calon pembeli motor bekas harus hati-hati periksa nomor mesin dan rangka. Pastikan sesuai STNK dan BPKB. Jangan hanya lihat bentuk fisik, tapi cek juga bekas pengikisan atau perubahan," tutur pengelola Babay Motor, Ivan.
Ivan menyarankan pengecekan dengan lampu senter untuk memeriksa lebih detail. "Nomor yang diubah biasanya permukaannya tidak rata, kadang ada bekas las atau goresan mencurigakan," jelasnya.
Selain pengecekan fisik, memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan juga krusial. Jika ada kejanggalan pada dokumen atau nomor mesin dan rangka, langkah pertama adalah mengecek riwayat kendaraan melalui aplikasi resmi Samsat online. Hal ini untuk memastikan motor yang dibeli legal dan aman.
Pengecekan keaslian nomor mesin dan rangka sangat penting dilakukan demi menghindari risiko memiliki kendaraan bodong. Kesalahan dalam memeriksa bisa berakibat fatal, tidak hanya merugikan finansial tetapi juga hukum.