Maraknya fenomena anak kecil mengendarai motor di jalan raya menjadi pemandangan yang mengkhawatirkan. Terlebih, tidak jarang mereka terlihat membonceng anak lain, meningkatkan risiko kecelakaan yang lebih besar.

Kondisi ini tidak lepas dari peran orang tua yang semestinya menjadi garda terdepan dalam memastikan keselamatan anak-anak mereka. Sayangnya, banyak orang tua yang justru memberikan izin kepada anak-anaknya yang masih di bawah umur untuk berkendara sendiri, bahkan mendorong mereka untuk merasa bangga dapat mengendarai motor.

Ironisnya, orang tua ini tidak menyadari potensi bahaya dan risiko yang mengintai anaknya jika mengalami kecelakaan di jalan. Padahal, nyawa anak atau orang lain dapat menjadi taruhannya.

Menurut pakar keselamatan berkendara, Agus Sani, kesadaran tentang keselamatan berlalu lintas harus ditingkatkan sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan tidak memberi izin kepada anak di bawah usia untuk berkendara.

Selain peran orang tua, pihak berwenang juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengarahan dan edukasi berkendara di jalan. Polisi dapat memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah atau mengadakan operasi kesadaran keselamatan berkendara yang menyasar anak-anak dan orang tua mereka.

Pemberian edukasi tentang risiko dan bahaya berkendara motor di usia dini sangat penting untuk membentuk mental dan kebiasaan berkendara yang baik pada anak-anak. Dengan memberikan edukasi yang tepat, diharapkan dapat meminimalisir kejadian anak-anak yang nekat mengendarai motor di jalan raya dan terhindar dari potensi kecelakaan.

Keselamatan anak-anak di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Peran orang tua, pihak berwenang, dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan layak bagi semua. Dengan memberikan perhatian dan edukasi yang memadai, kita dapat melindungi anak-anak dari bahaya yang mengintai di jalan raya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini