Salah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih menjadi permasalahan yang sering terjadi. Kesalahan ini dapat berdampak fatal bagi kendaraan maupun pemiliknya.
Salah satu penyebab umum salah isi BBM adalah kesalahpahaman dalam komunikasi antara pengemudi dan petugas SPBU. Kata "sepuluh" yang diucapkan pengemudi dapat terdengar seperti "penuh" oleh petugas, sehingga tangki kendaraan terisi penuh alih-alih sesuai nominal yang diinginkan.
Selain itu, kurangnya ketelitian pengemudi juga dapat memicu kesalahan pengisian. Pengemudi yang tidak turun dari kendaraan atau tidak memperhatikan jenis BBM yang diisi meningkatkan risiko terjadinya kekeliruan.
Menanggapi masalah ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyarankan pengemudi untuk lebih aktif dan teliti saat mengisi BBM. Berikut tips penting yang perlu dilakukan:
- Matikan mesin kendaraan dan turunlah dari kabin.
- Komunikasikan jenis BBM dan jumlah yang diinginkan secara jelas dan ulangi sebanyak dua kali.
- Perhatikan angka pada meteran pengisian serta jenis nozzle yang digunakan.
- Tunggu hingga pengisian selesai dan tutuplah tutup tangki dengan benar.
Sony juga menekankan pentingnya bersikap toleran terhadap petugas SPBU yang bekerja dalam kondisi yang melelahkan. Namun, pengemudi tetap memiliki hak untuk memastikan pengisian BBM dilakukan dengan benar dan sesuai keinginan mereka.
Kesalahan pengisian BBM dapat menimbulkan kerugian yang besar, baik bagi kendaraan maupun pemiliknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengemudi untuk lebih waspada dan memperhatikan tips di atas untuk mencegah terjadinya kekeliruan yang merugikan.