Produsen mobil listrik asal China, seperti BYD dan Great Wall Motor, telah menghadapi hambatan di pasar Eropa dan Amerika Serikat akibat tarif tinggi yang dikenakan pada produk mereka. Sebagai alternatif, negara-negara Asia Tenggara dianggap sebagai pasar yang lebih ramah bagi kendaraan listrik dari Negeri Tirai Bambu.
Alasan Asia Tenggara Menarik bagi Mobil Listrik China
Wilayah Asia Tenggara, yang mencakup Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura, memiliki beberapa faktor yang membuatnya menarik bagi produsen mobil listrik China:
- Pasar yang relatif baru: Penetrasi mobil listrik di Asia Tenggara masih rendah, memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan.
- Kurangnya produsen mobil domestik: Tidak adanya produsen mobil listrik besar di sebagian besar negara Asia Tenggara menciptakan peluang bagi produsen China untuk memasuki pasar.
- Kebijakan pemerintah yang mendukung: Beberapa negara Asia Tenggara telah menerapkan kebijakan insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Strategi Ekspansi di Asia Tenggara
Produsen mobil listrik China telah mengadopsi berbagai strategi untuk memperluas jangkauan mereka di Asia Tenggara, termasuk:
- Mendirikan pabrik lokal: BYD telah membangun pabrik di Thailand, sementara Great Wall Motor berencana membangun pabrik di Indonesia. Ini membantu mengurangi tarif dan menurunkan harga jual.
- Membangun jaringan dealer: BYD dan merek China lainnya telah menjalin kemitraan dengan dealer lokal untuk mendistribusikan dan melayani kendaraan mereka.
- Investasi dalam infrastruktur: Beberapa produsen China telah berinvestasi dalam infrastruktur pengisian daya untuk mendukung penggunaan mobil listrik.
Keberhasilan Awal di Indonesia
Di Indonesia, BYD telah menunjukkan keberhasilan awal, dengan penjualan yang meningkat pesat. Pada Agustus 2024, BYD masuk dalam 10 besar merek mobil terlaris, mengungguli produsen mobil listrik yang lebih dulu hadir seperti Wuling dan Hyundai.
Potensi Masa Depan
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran lingkungan, pasar mobil listrik di Asia Tenggara diperkirakan akan terus tumbuh. Produsen mobil listrik China diperkirakan akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini, karena mereka dapat menawarkan teknologi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.