Jakarta, – Jalan tol, sarana transportasi modern yang menghubungkan kota-kota besar, dirancang untuk memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berkendara. Namun, kenyamanan tersebut terkadang terusik oleh perilaku pengendara yang tidak bertanggung jawab, salah satunya adalah "lane hogger".

Lane hogger adalah istilah yang merujuk pada pengemudi yang berkendara konstan di lajur kanan jalan tol tanpa kepentingan menyalip. Padahal, sesuai aturan lalu lintas, lajur kanan seharusnya dikhususkan untuk kendaraan yang berniat mendahului.

Menurut Budiyanto, seorang pemerhati masalah transportasi dan hukum, lane hogging merupakan tindakan berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan. Hal ini disebabkan oleh potensi konflik dengan pengemudi lain yang ingin mendahului, yang mungkin berujung pada pengereman mendadak atau bahkan tabrakan beruntun.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyarankan agar pengemudi yang mendapati lane hogger di jalan tol tidak bersikap agresif. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan beberapa cara aman untuk memberi isyarat kepada pengemudi tersebut, seperti menyalakan klakson secara sopan atau memberikan sinyal cahaya dengan lampu jauh.

Selain itu, ada metode lain yang bisa diterapkan untuk meminimalisir potensi konflik akibat lane hogging. Metode ini adalah dengan mendekatkan kendaraan ke lane hogger hingga terlihat di kaca spion, kemudian menyalakan sein kanan. Meskipun tidak selalu berhasil, namun metode ini relatif lebih aman dan tidak memicu perselisihan.

Mengingat bahaya laten yang ditimbulkan oleh lane hogging, penting bagi semua pengendara untuk memahami dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Dengan saling menghormati dan mengedepankan keselamatan bersama, kita dapat menciptakan suasana berkendara yang aman dan nyaman di jalan tol.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini