Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki di Plumpang, Jakarta Utara, menjadi pengingat keras bagi seluruh pengguna jalan. Kejadian ini mengungkap pentingnya kewaspadaan terhadap kendaraan berdimensi besar, seperti truk, yang dapat membahayakan jika terjadi malfungsi atau kondisi darurat.
Menurut pengamat keselamatan berkendara, Sony Susmana, pengendara wajib mengetahui kondisi kesehatannya sebelum mengemudikan kendaraan, terutama truk besar. Riwayat penyakit jantung atau kondisi yang dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan mengendalikan kendaraan harus menjadi pertimbangan utama.
"Pengemudi dengan riwayat penyakit jantung sebaiknya tidak memaksakan diri mengemudikan kendaraan, apalagi truk besar," tegas Sony.
Sony menekankan bahwa serangan jantung dapat diawali dengan gejala seperti sesak napas dan nyeri dada. Jika tanda-tanda ini muncul saat berkendara, pengemudi harus segera menepi dan menghentikan kendaraannya.
"Jangan tunda, karena keterlambatan dapat berakibat fatal. Kaki bisa tiba-tiba tidak mampu menginjak pedal rem," jelas Sony.
Selain kesehatan pengemudi, pengendara lain juga perlu mewaspadai kendaraan besar seperti truk. Blind spot atau titik buta pada truk sangat besar, sehingga pengendara lain harus menjaga jarak aman dan menjauh jika memungkinkan.
"Hindari berada di area blind spot truk, seperti bagian bawah depan, samping kiri dan kanan bawah pintu," imbuh Sony.
Kewaspadaan dan antisipasi adalah kunci keselamatan berkendara. Dengan memahami potensi bahaya dan mengambil langkah preventif, pengguna jalan dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.