Jakarta – Kasus ban mobil meledak saat melaju di jalan raya kerap menjadi momok yang menakutkan bagi pengguna kendaraan. Terungkap fakta mengejutkan bahwa tekanan udara yang kurang tepat merupakan penyebab utama insiden ini.

Pakar ban dari PT Goodyear Indonesia Tbk., Sendie Ardianto, mengonfirmasi bahwa sekitar 80% kerusakan ban yang terjadi di jalan disebabkan oleh tekanan angin yang tidak sesuai standar. "Kondisi ini bisa memicu berbagai masalah, mulai dari ban benjol, kempis, hingga meledak," ujar Sendie.

Menurut Sendie, pengemudi seringkali tidak menyadari kondisi tekanan udara ban yang kurang. Akibatnya, mobil terus melaju hingga suhu ban meningkat drastis dan memicu ledakan.

"Bayangkan ban dengan tekanan udara 30 Psi. Saat tekanan turun menjadi 20 Psi, dinding samping ban akan memerah. Area inilah yang akan terbakar dari dalam dan berujung pada ledakan," jelas Sendie.

Lebih lanjut, Sendie menekankan bahwa ban dengan tekanan udara yang kurang optimal juga berpengaruh pada performa ban. Tapak ban tidak akan menapak dengan sempurna, sehingga beban kendaraan akan lebih banyak ditopang oleh dinding ban.

"Padahal, fungsi utama ban adalah menyangga beban kendaraan. Jika tekanan udara sesuai, maka seluruh permukaan ban akan menapak sempurna, menghasilkan daya cengkeram yang maksimal dan memperpanjang usia ban," kata Sendie.

Untuk mengetahui tekanan udara ban yang ideal, pemilik kendaraan dapat merujuk pada stiker yang tertera pada bagian pintu mobil. "Setiap model dan tipe kendaraan memiliki standar tekanan udara yang berbeda-beda. Pabrikan sudah melakukan perhitungan yang tepat, jadi ikutilah rekomendasi yang diberikan," imbau Sendie.

Pemeriksaan tekanan udara ban secara rutin sangatlah penting untuk mencegah terjadinya masalah yang tidak diinginkan. Dengan memperhatikan kondisi ban secara cermat, pengemudi dapat memastikan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini