Persaingan pasar mobil listrik makin sengit dengan kehadiran pemain baru, Xpeng, yang meluncurkan sedan listrik berpotensi menjadi "mesin pembunuh" bagi Tesla Model 3.
Sebagai negara penghasil mobil listrik terjangkau, China menjadi sarang inovasi. Xpeng Mona M03, mobil listrik sedan terbaru dari perusahaan tersebut, menyita perhatian karena harganya yang sangat kompetitif.
Dihargai mulai dari 119.800 yuan (sekitar Rp 250 juta), Mona M03 menjadi mobil listrik sedan termurah di China. Bandingkan dengan Tesla Model 3 yang dijual seharga 258.500 Yuan (sekitar Rp 560 juta).
Meskipun murah, Mona M03 menawarkan kemampuan mumpuni. Varian terendahnya dibekali baterai 51,8 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 515 km. Versi yang lebih tinggi dengan baterai 62,2 kWh dapat melaju sejauh 620 km.
Bukan hanya jangkauan, Mona M03 juga dilengkapi dengan teknologi bantuan pengemudi Level 2 yang canggih, termasuk radar, sensor ultrasonik, dan kamera.
Faktor harga yang murah, fitur lengkap, dan jarak tempuh yang mengesankan membuat Mona M03 langsung menarik perhatian konsumen. Xpeng melaporkan menerima lebih dari 10.000 pesanan hanya dalam 52 menit setelah peluncurannya.
Selain spesifikasi yang mentereng, Mona M03 juga mengikuti tren desain mobil listrik modern. Layar besar bergaya Tesla menjadi salah satu fitur mencoloknya.
Dengan dimensi yang sedikit lebih besar dari Model 3, Mona M03 menawarkan kabin yang lega. Dimensi tersebut adalah panjang 4.780 mm, lebar 1.896 mm, tinggi 1.445 mm, dan jarak sumbu roda 2.815 mm.
Kehadiran Xpeng Mona M03 menjadi ancaman serius bagi dominasi Tesla di pasar mobil listrik. Harga yang lebih terjangkau, fitur yang lengkap, dan jarak tempuh yang mengesankan menjadi faktor pendorong bagi konsumen untuk beralih loyalitas.
Apakah Tesla akan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar? Atau akankah Xpeng merajai segmen sedan listrik dan menjadi "mesin pembunuh" bagi Tesla Model 3? Waktu yang akan membuktikannya.
