Dalam pasar otomotif Indonesia yang didominasi oleh Low MPV, Wuling Confero menjadi satu-satunya model yang masih mempertahankan sistem penggerak roda belakang atau RWD. Sebagai pemain tunggal di segmennya, apakah Confero mampu bersaing dengan para rivalnya yang menggunakan penggerak roda depan (FWD)?

Menurut data penjualan Gaikindo periode Januari-Agustus 2024, Confero bukanlah pilihan utama konsumen Low MPV. Posisinya berada di urutan ketujuh dengan penjualan hanya 1.404 unit, tertinggal jauh dari Toyota Avanza yang memimpin dengan penjualan fantastis mencapai 33.018 unit.

Apesar penjualan yang relatif rendah, Confero memiliki keunggulan tersendiri berkat sistem RWD-nya. Distribusi bobot yang lebih baik dan traksi yang optimal di tanjakan menjadi nilai tambah bagi mobil ini. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan andal untuk melewati medan yang menantang.

Di sisi lain, mobil FWD memiliki kelebihan yang tidak kalah menarik. Tarikan yang spontan dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit menjadi daya tarik yang menggoda bagi konsumen. Selain itu, kabin yang lebih lapang karena tidak adanya komponen gardan di bawah lantai menjadi nilai plus tersendiri.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Confero tetap menjadi pilihan yang unik di segmen Low MPV. Keunggulan sistem RWD-nya dapat dipertimbangkan bagi konsumen yang mengutamakan distribusi bobot dan traksi yang mumpuni. Namun, penjualan yang kurang menggembirakan menunjukkan tantangan tersendiri bagi Wuling untuk menggaet pangsa pasar yang lebih besar.

Para calon pembeli Low MPV dihadapkan pada dilema antara memilih sistem penggerak roda depan yang lebih populer atau penggerak roda belakang yang lebih unggul di medan tanjakan. Preferensi pribadi dan kebutuhan spesifik masing-masing konsumen menjadi faktor penentu dalam menentukan pilihan yang tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini