Pemerintah Indonesia berencana menerapkan pembatasan penjualan BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, sebagai upaya mengelola anggaran dan mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. Pembatasan ini mewajibkan masyarakat menunjukkan QR Code saat mengisi BBM bersubsidi.

Namun, sosialisasi kebijakan ini dinilai kurang tuntas, memicu banyak kesalahpahaman di masyarakat. Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), Ahmad Safrudin, menilai sosialisasi masih belum memadai, membuat masyarakat belum memahami secara utuh rencana tersebut.

Safrudin menjelaskan bahwa latar belakang kebijakan ini adalah menekan pencemaran udara agar kendaraan Euro 4 memperoleh bahan bakar sesuai standar, sehingga dapat menurunkan emisi. "Tujuannya mulia, tetapi penyampaiannya tidak tuntas. Masyarakat hanya mendengar pembatasan Pertalite dan Solar," katanya.

Meski demikian, Safrudin mendukung langkah pembatasan BBM bersubsidi. Ia memandangnya sebagai langkah positif untuk mengurangi beban anggaran dan mempromosikan energi efisien dan ramah lingkungan. "Prasyaratnya, kualitas bahan bakar ditingkatkan dulu sesuai kebutuhan teknologi kendaraan. Kedua, ada kajian terkait yang memadai," ujarnya.

Pengamat ekonomi energi, Mamat Setiawan, menilai sosialisasi minim berpotensi menimbulkan kebingungan dan resistensi masyarakat. "Pemerintah harus menggencarkan sosialisasi secara komprehensif, menjelaskan alasan di balik kebijakan dan manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat," katanya.

Mamat menyarankan pemerintah melibatkan pemangku kepentingan, termasuk akademisi, organisasi masyarakat, dan media, dalam proses sosialisasi. Hal ini dapat membantu memperluas jangkauan dan memastikan pemahaman yang mendalam tentang kebijakan tersebut.

Dengan sosialisasi yang lebih baik, masyarakat dapat memahami tujuan dan dampak pembatasan BBM bersubsidi, sehingga dapat mengurangi kebingungan dan penolakan. Pemerintah juga perlu memastikan regulasi yang jelas dan sistem pelaksanaan yang efisien untuk menjamin penerapan kebijakan yang efektif dan lancar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini