Penggunaan nitrogen dan angin untuk mengisi tekanan ban kendaraan masih menjadi perdebatan. Beredar mitos bahwa mencampur kedua jenis gas tersebut dapat merusak ban. Namun, benarkah demikian?

Mitos dan Fakta

Menurut Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, tidak ada kekhawatiran khusus mencampur nitrogen dan angin biasa. Namun, memang akan menurunkan kadar kemurnian nitrogen dan mengurangi manfaat penggunaannya.

Mitos yang beredar juga menyebutkan bahwa mengisi ban dengan oksigen tidak disarankan karena kandungan airnya yang tinggi. Saat ban panas, air menguap dan menambah tekanan udara di dalam ban.

Kelebihan Nitrogen

Mengisi tekanan ban dengan nitrogen memiliki beberapa kelebihan dibandingkan angin biasa. Pertama, tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca. Kedua, nitrogen menekan penurunan udara alami karena proses rembesan dari pori-pori ban.

Selain itu, ukuran molekul nitrogen yang lebih besar membuatnya lebih awet. Sendie Ardianto, Area Sales Manager & Training Specialist PT Goodyear Indonesia Tbk, menjelaskan bahwa nitrogen dapat bertahan hingga dua pekan tanpa berkurang atau hanya turun 1 psi.

Kesimpulan

Mencampur nitrogen dan angin biasa untuk tekanan ban kendaraan tidak menimbulkan kerusakan. Namun, kadar kemurnian nitrogen akan berkurang dan manfaatnya akan berkurang.

Mengisi tekanan ban dengan nitrogen memiliki keunggulan berupa tekanan yang lebih stabil, awet, dan dapat menekan penurunan udara alami. Sementara itu, mengisi ban dengan oksigen memiliki kekurangan karena kandungan airnya yang tinggi dan dapat menambah tekanan ban saat panas.

Jadi, untuk mendapatkan performa ban yang optimal, disarankan untuk mengisi tekanan ban dengan nitrogen yang murni. Namun, jika terpaksa mencampurnya dengan angin biasa, tidak perlu khawatir akan kerusakan ban.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini