Toyota Raize, mobil buatan Indonesia yang dipasarkan di beberapa negara Amerika Latin seperti Meksiko, Chili, dan Uruguay, baru-baru ini menjalani uji tabrak oleh Latin NCAP (New Car Assestment Program). Hasilnya mengecewakan, Raize hanya meraih satu bintang dari lima bintang yang mungkin diraih.

Performa Raize di uji tabrak ini berbanding terbalik dengan pengujian yang dilakukan lembaga lain seperti JNCAP (Japanese NCAP) dan ASEAN NCAP. Di JNCAP, Raize meraih nilai sempurna 5 bintang, begitu pula di ASEAN NCAP.

Kegagalan Raize di uji tabrak Latin NCAP ini diduga akibat minimnya fitur keselamatan yang terpasang. Unit Raize yang diuji hanya dilengkapi dua airbag dan kontrol stabilitas sebagai standar, tanpa fitur keselamatan aktif lainnya.

Dalam simulasi tabrakan depan, struktur Raize dinyatakan tidak stabil, sementara perlindungan untuk dada pengemudi hanya mendapat skor "marjinal". Pada tabrakan samping, perlindungan pada dada juga dinyatakan "marjinal" dan terjadi kerusakan pada penumpang.

Meski Raize buatan Indonesia memiliki fitur keselamatan yang cukup lengkap, termasuk rem ABS, VSC, HSA, dan Toyota Safety Sense, tampaknya fitur tersebut tidak terpasang pada unit yang diuji oleh Latin NCAP.

Hasil uji tabrak ini menjadi peringatan bagi konsumen di negara-negara Amerika Latin yang berencana membeli Toyota Raize. Diperlukan penambahan fitur keselamatan untuk meningkatkan performa Raize dalam uji tabrak dan memastikan keamanan penumpang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini