Dalam merawat motor kesayangan, mengganti oli mesin secara rutin menjadi aspek krusial. Oli berfungsi layaknya darah dalam tubuh manusia, menjaga kinerja motor secara keseluruhan.
Namun, seringkali pemilik motor bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli. Buku manual motor biasanya menyediakan informasi jarak tempuh yang disarankan untuk penggantian oli. Umumnya, pabrikan merekomendasikan penggantian oli setiap 2.000-3.000 km atau 2-3 bulan sekali, mana yang lebih dulu tercapai.
Penggunaan sepeda motor juga memengaruhi frekuensi penggantian oli. Jika digunakan secara intens, seperti untuk keperluan ojek online, oli perlu diganti lebih cepat, yaitu sekitar dua atau tiga minggu sekali.
Selain jarak tempuh dan penggunaan, ada beberapa tanda yang mengindikasikan oli motor perlu diganti:
- Bau dan Warna Oli Berubah: Oli baru biasanya berbau khas dan berwarna coklat muda. Saat terpapar panas dan kotoran, warna oli akan berubah menjadi kehitaman.
- Suara Mesin Lebih Kasar: Oli yang tidak dilumasi dengan baik akan mengganggu gir transmisi, sehingga menimbulkan suara mesin yang lebih kasar.
- Daya Panas Mesin Tinggi: Oli yang sudah buruk akan menurunkan daya hantar panas, menyebabkan hawa panas yang tidak merata pada mesin dan membuat pengendara merasakan hawa panas berlebih.
- Kurangnya Volume Oli: Periksa volume oli secara berkala. Jika kurang dari batas, kemungkinan besar ada kebocoran atau oli sudah terkontaminasi.
Jika salah satu tanda tersebut muncul, pemilik motor sebaiknya segera mengganti oli. Penggantian oli yang terlambat dapat memperpendek usia mesin dan menimbulkan kerusakan yang lebih serius.
Selain itu, kualitas oli sangat penting. Pilih oli yang sesuai dengan spesifikasi motor dan gunakan sesuai takaran yang disarankan. Penggantian oli mesin secara rutin dan menggunakan oli berkualitas akan membuat motor Anda tetap awet dan prima.