Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 September 2024 telah membawa angin segar bagi masyarakat. Tidak hanya BBM Pertamina, harga BBM di SPBU swasta juga ikut melandai.
Menurut pantauan detikOto, harga BBM nonsubsidi di sejumlah SPBU seperti Shell dan BP mengalami koreksi. Shell Super turun dari Rp 14.520 menjadi Rp 13.450 per liter, Shell V-Power dari Rp 15.370 menjadi Rp 14.280, dan Shell V-Power Diesel dari Rp 15.810 menjadi Rp 14.660. Sementara Shell V-Power Nitro+ kini dibanderol Rp 14.480, turun dari sebelumnya Rp 15.600 per liter.
Dari kubu BP, Bensin BP 92 turun harga menjadi Rp 13.450 dari Rp 13.850. BP Ultimate mengalami penurunan dari Rp 15.370 menjadi Rp 14.280. Sedangkan BP Ultimate Diesel turun drastis dari Rp 15.810 menjadi Rp 14.660 per liter.
Penurunan harga juga terjadi pada BBM Pertamina. Di wilayah DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa, Bali, NTT, dan NTB, Pertamax kini dijual seharga Rp 12.950 per liter, turun dari Rp 13.700. Pertamax Green turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.650, Pertamax Turbo dari Rp 15.450 menjadi Rp 14.475, Dexlite dari Rp 15.350 menjadi Rp 14.050, dan Pertamina Dex dari Rp 15.650 menjadi Rp 14.550 per liter.
Penurunan harga BBM ini disambut baik oleh konsumen. "Saya bersyukur karena harga BBM turun. Ini sangat membantu mengurangi pengeluaran saya untuk transportasi," ujar seorang warga Jakarta, Budi.
Namun, penurunan harga BBM ini menimbulkan kekhawatiran bagi SPBU swasta. "Turunnya harga BBM membuat margin keuntungan kami semakin tipis. Kami harap pemerintah dapat memberikan solusi agar kami bisa tetap beroperasi secara sehat," kata seorang pemilik SPBU swasta di Bekasi.
Secara umum, penurunan harga BBM membawa dampak positif bagi masyarakat. Konsumen dapat menikmati biaya transportasi yang lebih murah, sementara SPBU swasta harus beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah. Pemerintah diharapkan dapat terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan industri BBM nasional.
