Dalam kunjungan baru-baru ini ke China, CEO Ford Jim Farley dan CFO John Lawler dibuat terkejut oleh kecanggihan mobil listrik buatan Changan Automobile. Lawler bahkan menyatakan bahwa produsen China telah "lebih maju" dari Ford dalam hal teknologi kendaraan listrik.

Farley pun mengakui keunggulan mobil buatan China dan menyampaikannya kepada anggota dewan Ford dan mantan eksekutif Goldman Sachs John Thornton. "Ini merupakan ancaman eksistensial!" tegas Farley seperti dikutip Wall Street Journal.

Selama ini, Ford dikenal sebagai salah satu merek otomotif terkemuka di China. Kemitraan dengan Changan dan Jiangling telah mendorong penjualan Ford di negeri Tirai Bambu. Namun, keunggulan mobil listrik China kini menjadi tantangan serius bagi raksasa otomotif asal Amerika Serikat tersebut.

Pada Juli lalu, Farley mengumumkan rencana untuk menjual mobil listrik murah di bawah Rp 500 juta di China. Kendaraan entry-level ini akan diluncurkan dalam 2,5 tahun ke depan dan diharapkan dapat bersaing dengan mobil listrik mungil buatan merek lokal.

Ford juga menjadi salah satu dari sedikit merek yang menolak untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik pada tahun 2030. Perusahaan masih akan menjual mobil bensin dan hybrid hingga tahun tersebut.

Sebelumnya, Ford berencana untuk meluncurkan SUV dan truk listrik pada tahun depan. Namun, rencana tersebut dibatalkan dan diundur ke tahun 2027.

Keunggulan mobil listrik China mengkhawatirkan Ford karena dapat mengancam pangsa pasar mereka di China, pasar otomotif terbesar di dunia. Jika Ford tidak segera menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi kendaraan listrik yang pesat di China, maka perusahaan berisiko kehilangan daya saing di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini