Merek mobil premium Eropa, Citroen, tengah mempertimbangkan untuk terjun ke segmen pasar yang lebih terjangkau di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh President Director Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw.

Kendati demikian, Tan Kim Piauw mengakui bahwa Citroen masih belum memiliki strategi pasti untuk bersaing di segmen di bawah Rp 200 juta. Pihaknya masih terus mempelajari dan mendiskusikan kemungkinan tersebut.

"Sebenarnya ya Citroen harus berani main di segmen di bawah Rp 200 juta. Jadi ini terus terang belum sampai menjadi strategi, masih menjadi diskusi. Kita masih akan mempelajari," ujar Tan Kim Piauw.

Untuk sementara, Citroen memilih fokus pada segmen yang lebih gemuk, yakni mobil dengan banderol di bawah Rp 300 juta. Menurut Tan, strategi tersebut diambil untuk memperbesar pangsa pasar di Indonesia.

"Kita akan mempelajari kalau misalnya Citroen mau berkembang menjadi seberapa besar? Harus masuk segmen apa? Segmen apa lagi? dan Segmen mana? Hari ini Citroen strateginya masuk di segmen empuk terlebih dahulu, segmen yang besar diharga plus-minus Rp 300 juta," kata Tan Kim Piauw.

Tan Kim Piauw berpendapat bahwa pertumbuhan industri otomotif Indonesia erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika perekonomian Indonesia tumbuh, maka akan berdampak positif pada daya beli masyarakat dan penjualan mobil.

"Kalau menurut saya itu sangat penting (untuk bisa meningkatkan market). Kalau ingat-ingat waktu Indonesia pertama kali memperkenalkan LCGC itu kan harganya di bawah Rp 100 juta perhatikan itu pasar mengalami koreksi naik, ya ada pengaruh yang cukup besar, tapi seiring waktu kan inflasi dan kenaikan harga," ucap Tan.

Menurut Tan, untuk bisa meningkatkan industri otomotif Indonesia, perlu ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya golongan bawah dan menengah.

"Kalau pemerintah bisa bikin golongan ini pendapatannya menjadi sedemikian rupa, menurut saya baru bisa (market tumbuh)," ujar Tan.

Jika pendapatan masyarakat kelas bawah dan menengah meningkat, maka akan memicu permintaan akan mobil dengan harga terjangkau. Tan memperkirakan, mobil di bawah Rp 150 juta berpotensi mendongkrak pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.

"Tapi sekarang diperjuangkan ada mobil yang harganya mungkin di bawah Rp 200 juta, mungkin sekitar Rp 150 juta atau di bawah Rp 150 juta. Menurut saya itu bisa memicu pertumbuhan otomotif cuma ini juga nggak gampang, karena ini kan dipengaruhi oleh prinsipal-prinsipal," tutup Tan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini