Dalam dunia otomotif, oli menjadi komponen penting yang berperan vital menjaga performa mesin. Namun, maraknya peredaran oli palsu di pasaran menimbulkan bahaya tersembunyi yang mengancam kesehatan mesin dan keselamatan pengendara.
Dampak Fatal Oli Palsu
Oli palsu yang tidak sesuai standar dapat berakibat fatal pada mesin kendaraan. Kandungannya yang tidak sesuai dapat menyebabkan komponen mesin aus, piston baret, hingga kebocoran dan rembesan. Akibatnya, performa mesin menurun drastis dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Selain merusak komponen mesin, oli palsu juga dapat membuat pengalaman berkendara menjadi tidak nyaman. Meskipun sudah dilakukan servis rutin, mesin akan tetap terasa kasar dan tidak optimal.
Ciri-Ciri Oli Palsu
Untuk menghindari kerugian dari oli palsu, penting untuk mengenali ciri-cirinya:
- Kemasan:
Oli palsu seringkali dikemas dengan label kertas putih tambahan sebagai segel di bagian atas, padahal pada kemasan asli tidak terdapat segel tersebut. - Harga:
Harga oli palsu biasanya lebih murah dari oli asli. Jika menemukan oli dengan harga jauh di bawah harga pasar, perlu diwaspadai. - Warna dan Bau:
Oli palsu umumnya memiliki warna yang keruh dan mengeluarkan bau tidak sedap karena dicampur dengan bahan-bahan lain.
Bahaya Tersembunyi
Peredaran oli palsu tidak hanya merugikan pemilik kendaraan, tetapi juga mengancam keselamatan pengendara. Mesin yang rusak akibat oli palsu dapat menyebabkan kendaraan mogok secara tiba-tiba, terutama saat digunakan pada kecepatan tinggi. Hal ini tentu sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan fatal.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan oli asli yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Hindari membeli oli dari sumber yang tidak jelas atau menawarkan harga yang sangat murah. Dengan menggunakan oli asli, Anda dapat memastikan performa mesin yang optimal, kenyamanan berkendara, dan keselamatan Anda saat di jalan.