Jakarta, Kompasiana – Ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih dari Indonesia kembali mengalami perlambatan pada Agustus 2024. Hal ini memicu kekhawatiran akan melemahnya gairah industri otomotif nasional.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah mobil buatan dalam negeri yang dikirim ke luar negeri atau completely built-up (CBU) turun 1,6 persen secara bulanan menjadi 39.801 unit pada Agustus 2024. Padahal, pada Juli 2024 lalu, aktivitas ekspor sempat menguat 4,7 persen menjadi 40.401 unit.

Penurunan ekspor CBU terjadi merata pada sejumlah pabrikan. Toyota dan Daihatsu mengalami penurunan hingga 19,7 persen, Hino turun 78 persen, dan Honda turun 9,5 persen. Ekspor mobil secara terurai atau completely knocked down (CKD) juga melemah 26,4 persen secara bulanan.

Tak hanya itu, pengiriman komponen kendaraan juga tercatat turun 5 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ekspor ini berdampak pada kinerja keseluruhan sektor otomotif Indonesia.

Total ekspor CBU selama Januari-Agustus 2024 turun 11,5 persen dibanding tahun lalu menjadi 298.691 unit. Sementara itu, ekspor CKD terkontraksi hingga 22,2 persen menjadi 30.331 set unit. Ekspor komponen juga melambat 4,8 persen secara year-on-year.

Penurunan ekspor kendaraan ini dikaitkan dengan beberapa faktor, antara lain melemahnya permintaan global, persaingan pasar yang semakin ketat, dan fluktuasi nilai tukar rupiah. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih mahal sehingga kurang kompetitif di pasar internasional.

Penurunan ekspor kendaraan ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan pelaku industri otomotif untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dalam mempertahankan daya saing industri otomotif nasional. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi eksportir dan meningkatkan promosi produk otomotif Indonesia di luar negeri.

Pelaku industri juga perlu meningkatkan inovasi dan efisiensi produksi untuk menurunkan biaya sehingga harga produk otomotif Indonesia tetap kompetitif di pasar global. Industri otomotif Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, industri ini diharapkan dapat kembali menunjukkan gairahnya dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini