Kecelakaan mobil listrik yang melibatkan Porsche Taycan dan Honda HR-V baru-baru ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memilih kendaraan. Bukan hanya tergiur tenaga besar, harga mahal, dan fitur canggih, pertimbangkan pula kebutuhan dan karakteristik lalu lintas di lingkungan Anda.

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mobil dengan tenaga besar kurang cocok untuk kondisi lalu lintas perkotaan yang padat, banyak simpangan, dan penyeberang jalan.

"Risiko kecelakaan bisa dihindari jika pilihan kendaraan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Kecepatan tinggi dalam lalu lintas padat merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan. Meskipun jalan tol tampak kosong dan lurus, Sony menegaskan bahwa rambu batas kecepatan harus tetap dipatuhi.

"Tempat terbaik untuk mengebut adalah di sirkuit, dengan segala aturan pengamanannya yang memadai," tambahnya.

Kemampuan akselerasi mobil listrik bertenaga besar, seperti Porsche Taycan yang dapat mencapai 0-100 kpj dalam 5,1 detik, semakin memperbesar risiko kecelakaan jika tidak dikendalikan dengan baik.

Selain itu, keheningan operasi motor listrik dapat menipu pengemudi, memberikan kesan bahwa mobil melaju lebih lambat dari kecepatan sebenarnya. Hal ini dapat berujung pada reaksi yang terlambat saat menghadapi situasi darurat.

Oleh karena itu, pengendara mobil listrik bertenaga besar harus lebih bertanggung jawab dan berhati-hati dalam berkendara. Selalu patuhi batas kecepatan, jaga jarak aman, dan antisipasi situasi tak terduga.

Ingat, keselamatan berkendara adalah prioritas utama. Jangan biarkan tenaga besar mobil listrik menjadi bumerang yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini