BYD M6 telah memantapkan posisinya sebagai mobil listrik terlaris di Indonesia, dengan angka impor yang tembus 1.853 unit pada Agustus 2024. Angka ini menjadikannya yang tertinggi dibandingkan model lain dari BYD, bahkan separuh dari total impor perusahaan.

Keunggulan BYD M6 terletak pada kemampuannya yang menggabungkan kenyamanan dan efisiensi. Sebagai MPV listrik, M6 menawarkan kabin yang luas dan lega, cocok untuk keluarga atau keperluan bisnis. Sistem penggerak listriknya yang bertenaga memberikan performa yang responsif sekaligus ramah lingkungan.

Data Gaikindo menunjukkan bahwa BYD memiliki pangsa pasar yang signifikan dalam impor mobil listrik ke Indonesia. Pada Agustus 2024, BYD mengimpor lebih banyak unit dibandingkan Toyota, Lexus, Suzuki, dan Mitsubishi. Hal ini menunjukkan kepercayaan tinggi konsumen terhadap kualitas dan keandalan mobil-mobil BYD.

Namun, BYD tidak berpuas diri dengan status importir. Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan investasi sebesar Rp 16,2 triliun. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 150 ribu unit per tahun.

Pembangunan pabrik ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pabrik tersebut juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan industri otomotif nasional.

Diperkirakan pabrik BYD akan mulai beroperasi pada Januari 2026. Dengan adanya pabrik dalam negeri, angka impor BYD akan berkurang secara signifikan, sehingga memberikan dampak positif bagi neraca perdagangan dan pembangunan ekonomi Indonesia.

Dengan komitmen untuk menyediakan solusi mobilitas listrik yang inovatif dan terjangkau, BYD terus memperkuat posisinya di Indonesia. Kehadiran pabrik BYD di Subang akan menjadi tonggak sejarah bagi industri otomotif Indonesia dan mempercepat transisi menuju masa depan kendaraan listrik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini